Jumat, 06 Maret 2009

Peta Baru Amerika

(The Pentagon’s New Map)

Oleh: Kustiah

Siapa sangka negara adidaya yang memiliki pertahanan pemerintahan yang tak tertandingi bisa teperdaya oleh teroris? Salah satu gedung kebanggaan Amerika —Pentagon- runtuh hanya dalam hitungan waktu 30 menit oleh bom yang diledakkan teroris lewat sebuah pesawat jet. Peristiwa 11 September itu cukup mengejutkan dan meninggalkan trauma mendalam bagi masyarakat Amerika. Pasca peristiwa tersebut berbagai upaya dilakukan Amerika baik dengan memperketat keamanan ataupun mengecam terorisme dan mem-blow up isu-isu tersebut ke seluruh dunia.

The Pentagon’s New Map menyajikan informasi penting dengan perspektif yang berbeda. Pisau analisis Thomas PM Barnett cukup tajam untuk membedah apa saja titik kelemahan Amerika dalam menerapkan strategi keamanan dan pertahanan Amerika. Barnett mengulas Amerika dengan cermat. Tak hanya itu, Barnett cukup berani mengkritik pemimipin negara karena langkah politik. yang diambil salah.

The Pentagon's New Map merupakan buku yang paling banyak dibicarakan di tahun 2004.
“Penggabungan luar biasa antara konsep Tom Friedman tentang globalisasi dan Carl von Clausewitz tentang perang. Buku ini cukup berani mengkritik pemimpin negara yang sedang berkuasa” tulis David Ignatius di The Washington Post.

Hal penting yang perlu digarisbawahi dari buku ini adalah upaya keras menerapkan strategi jitu Amerika di abad dua puluh satu. Sebuah buku yang menghadirkan gagasan cerdas, Barnett menamai globalisasi di mana negara sebagai penyumbang sejarah dan menjelaskan perlunya pengarusutamaan informasi untuk memperketat keamanan tidak hanya di negara Amerika tapi juga negara di dunia.

Sebagai seorang professor dan analis senior di US Naval War College, Barnett tidak asing dengan budaya kerja Pentagon dan Departemen Dalam Negeri (keduanya memercayai Barnett sebagai peneliti di lembaga pemerintahan tersebut) .

Buku ini memang layak dijadikan referensi untuk mengubah peta perpolitikan dan pertahanan Amerika menghadapi abad baru selanjutnya. Tentu mengubah dan membenahi strategi negara tidak seperti membalik telapak tangan. Butuh analisis dan membaca peta lebih saksama. Dan tidak ada kata terlambat bagi Amerika untuk memulai. Tidak hanya penting bagi Amerika, konsep dalam buku Barnett ini cocok diaplikasikan di seluruh negara di dunia.

Barnett berpendapat teroris dan globalisasi telah diterapkan dari dulu untuk mengakhiri perang 30 tahun di Eropa yang terjadi 400 tahun lalu [Thirty Year’s War (1618–1648) merupakan salah satu perang paling berbahaya dalam sejarah Eropa).


Gagasan Barnett merupakan tantangan bagi Amerika untuk terus membenahi strategi keamanannya. Waspada dan menyusun rencana baru merupakan langkah penting. Jika saat ini aman, bisa jadi esok ada serangan. Sebab bom waktu bisa meledak di suatu waktu, hanya persoalan waktu dan kesempatan yang menunggu.

Barnett menulisnya dengan gaya dialogis. Di samping bahasannya yang proporsioanal karya Barnett ini juga sangat jelas, dengan struktur bahasa yang kuat.

Kesehariannya Barnet bekerja sebagai penasihat di sekretariat departemen pertahanan Amerika selain seorang analis, editor Esquire, dan penulis kolom mingguan di The Scripps Howard News Service. Barnett mendapatkan gelar doktor dalam bidang ilmu politik di Harvard University.


***********

Tidak ada komentar: