Cerita Kali
Aku rindu,,,
Pada jalan-jalan yang kita lalui
Pada tandakan sawah dan pada tandakan jalan menuju kali
Kiranya masih diberikan waktu
Aku ingin menempuhinya
Melihat hijaunya air kali nan setia
Kita merenunginya sepanjang sore
Bersama rengekan pohon-pohon bambu
Karena hempasan angin
Sayang,,
Bolehlah kita melupakannya sementara waktu
Tapi kenangan itu tak akan bisa lenyap
Aku ingat
Pagi nan sejuk itu
Sementara lonceng gereja berdentang
Dan nyanyiannya bersautan
Kita bersejajar
Mengatakan bahwa kita manusia
Yang dalam sunyi lebih merasa hening
Berjanji akan saling mengasihi
Tapi jauh sebelum waktu itu datang
Aku telah menempatinya
Menungguinya di kala sore
Bersama kicau burung
Di kali itu,
Di antara rengekan pohon bambu nan rimbun
Dan kini telah lebih dari sepuluh tahun
Aku datang kembali pada kali itu
Menengok kenangan nan manis
Hendak menceritai perjalananku
Mataku menerawang
Basah,,
Air hijau itu telah ditelan bebatuan
Bahkan lumut pun tak berbekas
Kering,,
Merana
Pohon-pohon bambu itu tak lagi manja
Merengek ditingkahi angin
Kini usianya telah senja
Mungkin juga telah berganti tempat untuk anak-anaknya
Sayang,,,
Hatiku kini gersang
Karena perjalanan panjang itu
Kali ini mati, bambu berguguran
Dan perubahan tak lagi mampu mereka hindari
Aku tak sanggup menceritai pada mereka tenteng perjalananku
Justru giliranku mendengar cerita mereka
Tentang kerakusan manusia
Dan pengkhianatannya
Kadang dan lebih sering kita merasa kurang
Seolah-olah hendak hidup untuk seribu tahun lagi
Semua dirampas
Segala-galanya di hajar
Mereka tidak ingat telah beranak pinak
Ada anak cucu, cicit, dan canggah
Akan diberi apa mereka kelak
Apakah hanya akan ada cerita saja
Bahwa di kali ini lah kebahagiaan diperoleh
Ada alam yang selalu jujur
Dan kenangan dibuat
Sayangku,,
Katakan
Ke mana lagi kita akan berkunjung
Menemukan burung yang matanya tak sayu
Pohon bambu yang selalu ceria
Dan angin yang senantiasa bersahabat
Aku telah kehilangan semuanya,,
Kustiah
01 Juli 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar